Notification

×

Iklan

Iklan

Muncul Pasar Tandingan di Luar Relokasi Pasar Weleri, Sejumlah Pedagang Protes Kalah Saingan

04 Januari 2022 Last Updated 2022-01-04T10:22:44Z
Muncul Pasar Tandingan di Luar Relokasi Pasar Weleri, Sejumlah Pedagang Protes Kalah Saingan
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengecek operasional pasar relokasi Weleri yang bertempat di Terminal Bahurekso, Senin (3/1/2022). (Foto: Saiful Ma'sum)

KENDAL, LKT News - Sejumlah pedagang Pasar Weleri yang menempati lokasi pasar darurat mengeluhkan adanya pasar tandingan di luar lokasi relokasi.

Pasar tandingan terdebut diantaranya pedagang sayuran dan ikan yang nekat berjualan di halaman depan Terminal Bahurekso, Senin (3/1/2022).

Sebagian besar pedagang basah seperti sayuran, ikan, buah, dan lauk-pauk sudah mulai menempati lapak-lapak di pasar relokasi Weleri, Kendal.

Alhasil, kondisi ini mempengaruhi pendapatan pedagang sayur dan ikan yang mulai menetap di dalam terminal.

Baca Juga: Relokasi Pasar Weleri Kendal, Para Pedagang Malah Banyak Yang Mengeluh, Kenapa?

Seperti yang diungkapkan Ibu Royati, seorang pedagang ikan asal Weleri. Dia mengeluhkan sedikitnya pembeli yang masuk ke wilayah pasar relokasi.

Selain faktor baru dibukanya pasar sementara, katanya, beberapa pedagang ikan yang membuat lapak sendiri di depan terminal berdampak pada sepinya pembeli.

Hal yang sama juga dialami pedagang sayur yang sudah mendasarkan dagangannya di dalam relokasi pasar.

Baca Juga: Ratusan Personel Gabungan Tertibkan Pedagang Yang Masih Nekat Berjualan di eks Pasar Weleri Kendal

"Jualan di hari pertama di tempat baru sepi, apalagi di depan (terminal) ada pedagang lain yang membuka lapak yang sama. Pembeli enggak pada masuk jadinya," terangnya.

Kondisi tersebut dilaporkan langsung kepada Bupati Kendal, Dico M Ganinduto saat melakukan pantauan di Pasar Relokasi Weleri.

Royati meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti hal itu agar pedagang bisa berjualan dengan nyaman dan adil.

Dengan cara, menertibkan pedagang agar menempati lapak yang telah disediakan, tanpa harus menyerobot pelanggan di pintu depan.

Baca Juga: Puluhan Pedagang dan Keluarga Korban Kebakaran Pasar Weleri Kendal Gelar Unjuk Rasa, Begini Tuntutannya

"Kalau semua bisa dikoordinir dalam satu tempat, pasar bisa ramai," harapnya.

Pedagang lain, Rasiyem mengaku belum mendapatkan satu pun pembeli hingga siang di hari pertama berjualan.

Kata dia, biasanya minimal ada beberapa konsumen yang membeli ikan-ikannya meski dalam jumlah sedikit.

Dia berharap, kondisi pasar relokasi ini bisa cepat ramai agar perekonomian pedagang meningkat.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp3,6 Miliar, Pasar Darurat Weleri Ambruk Diterjang Angin Saat Hujan Deras

"Sampai siang ini, belum ada pembeli. Belum ada sama sekali pembeli, walaupun satu kilogram saja belum ada," kata dia.

Bupati Dico menerangkan, sebagian besar pedagang Pasar Weleri yang sudah mulai berjualan adalah pedagang produk basah. Seperti ikan, daging, sayuran, dan buah-buahan.

Sementara pedagang dengan produk kering seperti baju, perabot rumah tangga, hingga sembako masih menyiapkan lapak masing-masing.

Baca Juga: Pasar Darurat Weleri Ambruk Lagi, Bupati Kendal Angkat Bicara

Terkait beberapa hal yang dikeluhkan pedagang, Dico memastikan akan melakukan evaluasi untuk merumuskan penataan ulang pedagang supaya berjualan di satu tempat.

"Ada beberapa saran masukan pedagang. Keluhan pedagang atas beberapa pedagang yang belum tertata, akan kami evaluasi untuk kebaikan semua pedagang," tuturnya.

Dico mengapresiasi antusias pedagang yang sudah mulai berjualan di hari pertama pembukaan pasar relokasi.

Pihaknya berjanji akan mendorong terus kemajuan pasar darurat agar pedagang dan pembeli bisa bekerja dengan nyaman dan aman. 

Baca Juga: Dua Kali Ambruk, Pemkab Kendal Dinilai Tak Serius Garap Pasar Darurat Weleri

Sementara itu, Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Weleri I Bangkit, Indra Joni menyampaikan, paguyuban sudah mengimbau semua pedagang agar berjualan senyaman mungkin di pasar relokasi.

Selanjutnya, pihak paguyuban bersama Dinas Perdagangan akan melakukan penataan ulang agar pedagang bisa tertata dengan rapi.

"Fokus kami, pertama pedagang bisa jualan senyaman mungkin dulu. Baru akan kami tata ulang biar lebih tertib," terang dia. (Saiful Ma'sum)