Notification

×

Iklan

Iklan

Habiskan Dana Rp3,6 Miliar, Pasar Darurat Weleri Ambruk Diterjang Angin Saat Hujan Deras

15 September 2021 Last Updated 2021-12-22T05:09:40Z
Habiskan Dana Rp3,6 Miliar, Pasar Darurat Weleri Ambruk Diterjang Angin Saat Hujan Deras
Belasan los Pasar Sementara Weleri 1 di Terminal Bahurekso, Kendal ambruk karena tertiup angin, Selasa (14/9/2021).

WELERI, LKT News - Belasan los Pasar Sementara Weleri 1 yang baru selesai dibangun dan belum sempat ditempati pedagang ambruk, Selasa (14/9/2021). 

Diduga bangunan yang terbuat dari bahan baja ringan itu ambruk lantaran tertiup angin yang disertai hujan deras. 

Hal itu terlihat dalam rekaman video amatir berdurasi 10 detik yang viral di group media sosial.

Pasar sementara Weleri 1 yang berlokasi di Terminal Bahurekso Kendal tersebut baru selesai dibangun dengan menghabiskan dana sebesar Rp3,6 miliar.

Rencananya pasar ini dapat menampung kurang lebih 2.200 pedagang Pasar Weleri yang akan direlokasi. Mereka direlokasi karena Pasar Weleri hangus terbakar pada insiden bencana kebakaran yang terjadi November 2020 lalu.

Sedangkan pembangunan Pasar Darurat Weleri 1 tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga (kontraktor pelaksana) yaitu PT Aldila Putra Utama.

Dari pantauan di lapangan, ada sebanyak 17 bangunan los roboh dalam insiden tersebut.

17 los tersebut rencananya akan ditempati 136 pedagang.

Menurut saksi mata, Ngasiah, kejadian robohnya kios pasar darurat yang terletak di Terminal Bahurekso terjadi Selasa (14/9/2021) siang, sekira pukul 13.00 WIB.

"Tiba-tiba pasar ambruk. Padahal anginnya tidak terlalu kencang. Tapi entah kenapa bisa ambruk. Awalnya hanya sebelah utara, beberapa detik kemudian bagian selatan seluhnya ambruk," ujarnya.

Sementara itu, menurut penuturan Kepala Koordinator Teriminal, Muslikhun, saat kejadian tidak ada orang yang berada di bawah bangunan.

"Beruntung saat kejadian tidak ada orang yang berada di bawah bangunan. Pasar setelah selesai dibangun belum ditempati. Jadi memang tidak ada aktivitas orang di pasar darurat,” ungkap Muslikhun.

Menanggapi kejadian tersebut, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, kepada wartawan mengatakan, bangunan ini masih dalam pemeliharaan oleh pihak ketiga atau kontraktor dan memang belum menjadi tanggungjawab pemerintah Kabupaten Kendal.

"Karena belum serah terima ke Pemkab Kendal. Jadi masih tanggung jawab pihak ketiga (PT Aldila Putra Utama)," tegas Dico.

Dijelaskan, semua bangunan semi permanen ini masih dalam tahap pengembangan dan pemeliharaan pihak ketiga selama 90 hari ke depan, dan dilanjutkan 180 hari kerja untuk bangunan permanennya.

"Akan dievaluasi ulang secara berkala, namun akan saya pastikan lagi dari pihak ketiga untuk bertanggung jawab atas hal ini dan relokasi pedagang Pasar Weleri tetap sesuai jadwal," pungkas Dico.

(Reporter: Hanief Sailendra)