Notification

×

Iklan

Iklan

Relokasi Pasar Weleri Kendal, Para Pedagang Malah Banyak Yang Mengeluh, Kenapa?

29 Desember 2021 Last Updated 2021-12-29T12:25:59Z
Relokasi Pasar Weleri Kendal, Para Pedagang Malah Banyak Yang Mengeluh
Lapak pedagang Pasar Weleri yang berada di sekitar bangunan yang terbakar mulai dibongkar dengan pengawalan ketat petugas TNI, Polri dan Satpol PP, Selasa (28/12/2021). (edi prayitno/kontributor Kendal)

WELERI, LKT News - Para pedagang Pasar Weleri diminta segera menempati lokasi pasar darurat di Terminal Bahurekso, Kecamatan Gemuh, Kendal dan diberi waktu hingga 2 Januari 2022 mendatang.

Berbagai tanggapan dari pedagang mengemuka, saat pemerintah akan mengosongkan sekitar pasar Weleri yang terbakar.

Pedagang kelontong, Kaeroman mengaku kebingungan juga kalau semua barang dipindahkan ke pasar sementara tidak cukup.

Akhirnya dia juga membawa barang dagangan nya ke rumah dan apabila akan berjualan maka hanya beberapa saja yang dibawa karena tidak cukup.

Baca Juga: 1.800 Pedagang Pasar Weleri Kendal Diberi Waktu Sepekan Untuk Pindah ke Pasar Darurat

"Sementara barang saya bawa pulang ke rumah, jika akan berjualan disana maka hanya beberapa barang saja yang dibawa, kalai semua tidak cukup karena di sana sempit dan masih terbuka," ujar Kaeroman.

Tidak hanya memikirkan kecilnya lokasi pasar darurat dan harus mengeluarkan biaya tambahan, tidak layaknya kondisi pasar darurat juga menjadi kendala pedagang untuk pindah.

Pedagang di Pasar Weleri menilai bahwa pemindahan tersebut bagaikan buah simalakama, tempat relokasi dinilai tidak layak ditempati karena bangunan tersebut sudah dua kali ambruk saat dalam masa pengerjaan.

Baca Juga: Dua Kali Ambruk, Pemkab Kendal Dinilai Tak Serius Garap Pasar Darurat Weleri

"Kami sebagai pedagang tidak punya pilihan lagi. Kalau tidak pindah tentu kami tidak punya lapak. Namun jika ikut pindah, hati kami khawatir kalau bangunan itu nanti ambruk lagi," kata Farida.

Farida juga mengeluhkan mahalnya biaya untuk membangun lapaknya lagi. Lapak yang baru tersebut masih perlu diurug dengan biaya paling tidak mencapai Rp1 juta dan biaya bangun lapak agar layak untuk berjualan bisa mencapai Rp10 juta.

Keluhan lainnya juga disampaikan Ninik yang juga pedagang pakaian. Ninik mengakui kalau lapak yang diberikan memang gratis.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp3,6 Miliar, Pasar Darurat Weleri Ambruk Diterjang Angin Saat Hujan Deras

"Lapaknya gratis tapi untuk membangunnya lagi yang mahal. Bisa mencapai Rp10 juta," katanya.

Pedagang ada yang mengemas barang daganganya namun juga ada yang menunda sampai batas akhir pemindahan.

Sementara lapak sayuran sudah tidak diperbolehkan lagi berjualan dan lokasi sudah di sediakan di Pasar darurat yang menempati Terminal Bahurekso.

Baca Juga: Ratusan Personel Gabungan Tertibkan Pedagang Yang Masih Nekat Berjualan di eks Pasar Weleri Kendal

Lokasi pasar sementara yang berada di sektar Stasiun Weleri juga dibongkar agat tidak menimbulkan kecemburuan pedagang. (Edi Prayitno)