Bupati Kendal Dico M Ganinduto, di acara Market Consultation yang diselenggarakan oleh Kementrian PUPR RI, di Pullman Hotel and Resort Jakarta, Jumat (19/11/2021). (Foto: Istimewa) |
KENDAL, LKT News - Proyek pembangunan Bendungan Bodri di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan rencananya akan dibangun pada kuartal IV (Q4) 2024 dengan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek itu sekitar Rp1,71 triliun dan membutuhkan waktu 6 tahun masa konstruksi.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Kendal Dico M Ganinduto, usai mengikuti acara Market Consultation yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR RI) secara virtual yang terpusat di Pullman Hotel and Resort Jakarta, Jumat (19/11/2021).
Baca Juga : Jelang Tutup Tahun 2021, Bupati Kendal Temukan Anggaran Rp900 Miliar Masih Ngendon di Kas Daerah
Acara Market Consultation itu juga membahas terkait Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bendungan Bodri. Acara itu juga dihadiri oleh beberapa pelaku usaha, termasuk perusahaan infrastruktur, investor dan lembaga pembiayaan terkait.
"Kendal merupakan kawasan yang sangat penting di wilayah Jateng, Kendal juga menjadi penunjang Ibu Kota Provinsi Jateng yakni Semarang," ujar Dico.
Dico melanjutkan, Kendal juga menjadi salah satu pintu masuk menuju kawasan destinasi prioritas Borobudur dan Kendal memiliki garis pantai terpanjang di Jateng.
Baca Juga : Dampak Anjloknya Harga Telur Mengakibatkan 160 Peternak di Kendal Gulung Tikar
"Kendal juga memiliki lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 22.400 hektar. Produksi telur di Kendal juga menduduki urutan nomor 2 telur dan pusat pertumbuhan di Jateng melalui ekspor dan penyerapan tenaga kerja dari wilayah Kawasan Industri Kendal seluas lebih dari 5000 hektar," lanjut Dico.
Ke depannya, Kendal akan memiliki pelabuhan terintegrasi dengan Tanjung Emas dan Harbour Tol yang menghubungkan antara pelabuhan dan kawasan industri, pipa gas yang siap menunjang kawasan industri dan berbagai infrastruktur strategis penunjang industri.
"Proyek Bendungan Bodri sangat penting bagi Kabupaten Kendal yang keberlanjutan, terutama di kawasan industri dan dalam penanganan banjir, lumbung pangan nasional, air bersih bagi masyarakat dan industri serta untuk menciptakan destinasi pariwisata baru dan menciptakan energi terbarukan hijau," ungkapnya.
Baca Juga : Pemkab Kendal Akan Beri Pinjaman Modal Tanpa Bunga Bagi UMKM
Proyek Bendungan Bodri, tambah Dico, merupakan salah satu program atau kegiatan rencana induk di Kawasan Kendal-Kota Semarang-Kota Salatiga-Demak-Grobogan atau yang tergabung dalam Kedungsepur.
"Hal itu dilakukan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Tegal-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang," terangnya.
Dico menjelaskan, Bendungan Bodri diproyeksikan memiliki kapasitas 41,7 juta meter kubik yang dapat menampung air baku 2,26 meter kubik per detik. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengairi irigasi seluas 8.861 hektar dan mereduksi banjir 10,23 persen (64,81 meter kubik per detik) serta pembangkit listrik tenaga air 3,2MW.
Baca Juga : Naik Drastis, Harga Minyak Goreng Curah di Kendal Tembus Rp19.000 Per Kilogram
"Kami berharap proyek ini bisa berjalan dengan baik, memberikan nilai tambah bagi investor dan memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat Kabupaten Kendal dan Jateng," ucapnya saat mengikuti acara Market Consultation yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR RI.
(TimesIndonesia: Sholihin Nur)