Siswa SMAN 1 Kaliwungu Kendal bersama Camat Kaliwungu menanam pohon buah-buahan di lingkungan sekolah, Selasa (19/10/2021). (Foto: TribunPantura) |
KALIWUNGU SELATAN, LKT News - SMA Negeri 1 Kaliwungu pernah ditetapkan menjadi sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten tahun 2018 lalu, kini terus berbenah agar bisa maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Sejumlah persiapan terus dilakukan dengan mengintegrasikan program studi dan poin adiwiyata. Seperti contoh, pencegahan kerusakan alam, aksi menanam pohon, merawat dan menghijaukan lingkungan, hingga menghidupkan greenhouse sekolah dengan berbagai tanaman di dalamnya.
Kepala SMAN 1 Kaliwungu, Isa Anshori mengatakan, beberapa program sekolah mulai diintegrasikan dengan Program Adiwiyata.
Di antaranya, aksi membuat poster go green school, mananam berbagai jenis pohon dan taman hias, mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai, serta membuat cagar tanaman di lingkungan sekolah agar suasana sejuk terbangun di setiap pembelajaran.
"Fokus program kami adalah penyelamatan lingkungan, menjaga dari kerusakan, dan penghijauan," jelas Anshori, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga : Siswi SMAN 1 Kaliwungu Kendal Membuat Mesin Pengolah Limbah Botol Plastik Jadi Bahan Baku Serat Sintetis
Program penyelamatan lingkungan disebarkan melalui edukasi pemanfaatan sampah plastik. Dengan itu, siswa akan termotivasi agar tidak sembarangan membuang sampah plastik supaya bisa diolah kembali menjadi produk yang bernilai jual.
"Program pengijauan dengan melakukan penanaman pohon. Tak hanya itu, tanggung jawab untuk merawatnya juga harus diedukasi, jadi tidak hanya menanam saja," tuturnya.
Kata Anshori, orientasi konsep adiwiyata yang sedang dibangun semata-mata adalah bentuk kepedulian sekolah terhadap lingkungan. Baik dilakukan secara teori maupun praktik.
Program adiwiyata di SMAN 1 Kaliwungu juga terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan sedikitnya 250 pelajar.
Baca Juga : 3 Ruangan di SMP Negeri 3 Kaliwungu Kendal Hangus Terbakar, PTM Terbatas Tetap Jalan Terus
Dia berharap, program ini bisa berjalan maju untuk membentuk lingkungan yang sejuk, indah, dan nyaman. Sehingga berimbas pada kualitas kesehatan anak selama menjalani lembelajaran di lingkungan sekolah.
"Usia siswa SMA ini bagus untuk menyerap berbagai pengetahuan dan pengalaman. Kepeduliannya pada lingkungan akan bertambah. Kami harapkan di awal 2022 nanti, bisa mencapai sekolah adiwiyata tingkat provinsi. Selanjutnya menjadi penunjang proses belajar anak," jelas Anshori.
Koordinator adiwiyata, Mustafirin menambahkan, beberapa program penunjang adiwiyata sudah berjalan dengan menggandeng siswa agar lebih aktif.
Seperti contoh, penanaman puluhan pohon pucuk merah, pembuatan kebun tanan obat, pembuatan green house, pembuatan biopori, hingga penanaman buah sirsak dan kelapa di lingkungan sekolah.
Baca Juga : Tradisi Weh-Wehan, Ini Cara Warga Kaliwungu Kendal Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Hingga yang terkini, siswa melakukan penanaman pohon jambu air untuk penunjang pembelajaran sekolah.
"Tanaman obat di dalamnya ada jahe, serai, kencur, binahong dan lainnya. Green house ada tanan hias, dan pembibitan tanaman buah. Kami juga jadwalkan pembuatan biopori kepada siswa bergantian sejak Agustus lalu," ujarnya.
Puluhan tanaman sirsak yang ditanam di lingkungan sekolah bertujuan untuk mendukung pengembangan produk teh Siraja khas SMAN 1 Kaliwungu.
Teh Siraja yang diproses dengan menggunakan bahan baku daun sirsak, ditambah jahe dan serai ini merupakan produk asli SMAN 1 Kaliwungu.
Baca Juga : Nuraeni Ainun, Pelaku UMKM Kaliwungu Selatan Kendal Butuh Biaya Rp 108 Juta Untuk Kemasan Barunya
Dia berharap, semakin banyak lagi kegiatan yang nantinya bisa diintegrasikan dengan program adiwiyata menuju sekolah yang nyaman dan menyejukkan.
"Saat ini kami mengambil sisi kegiatan yang tidak melanggar protokol kesehatan. Ada 250 siswa yang aktif terlibat dengan menggandeng perwakilan siswa tiap kelas. Termasuk bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan masing-masing," pungkasnya.
(TribunPantura: Saiful Masum)