Sejumlah anak mengikuti vaksinasi dosis kedua di Tirto Arum Baru, Kendal. (TribunJateng)
KENDAL, LKT News - Bupati Kendal, Dico M Ganinduto meminta Dinas Kesehatan untuk menyisir semua anak yang belum mendapatkan vaksin.
Dia berharap, semua anak di Kabupaten Kendal yang tidak memiliki riwayat halangan bisa tervaksin 100 persen untuk mengurangi dampak dari resiko penyebaran Covid-19.
Kabupaten Kendal tembus 95 persen capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama dari total sasaran 95.000 anak.
Baca Juga : Tinjau SDN 3 Bandengan, Disdikbud Kendal Bakal Tinggikan Empat Ruang yang Tergenang Banjir Rob
"Vaksinasi anak sudah lebih dari 90 persen ini sudah baik. Sisanya akan terus kami sisir. Sementara vaksinasi dosis kedua mulai dijalankan," jelasnya.
Sementara itu, vaksinasi anak dosis kedua mulai digalakkan oleh Pemkab Kendal bersama Polres Kendal hari ini, Rabu (19/1/2022).
Masih tersisa 5 persen atau sekitar 4.750 anak yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama karena beberapa faktor.
Parno, Plt Dinkes Kendal menyebutkan, vaksinasi anak dosis kedua mulai digencarkan untuk mempercepat terbentuknya herd immunity anak di lingkungan sekolah.
Pihaknya akan mengupayakan program vaksinasi terpusat dan vaksinasi jemput bola melalui tenaga kesehatan di 30 puskesmas yang ada di Kabupaten Kendal.
Baca Juga : Wisata Ngebum Kaliwungu Kendal Siap Dikenalkan ke Kancah Dunia
Kapolres Kendal, AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, jajaran kepolisian akan mendukung penuh program vaksinasi anak dengan berbagai inovasi.
Dia juga mengingatkan bahwa, setiap anak yang mengikuti vaksinasi harus didampingi oleh orang tua maupun tenaga pendamping agar anak merasa lebih nyaman dan tidak takut dengan jarum suntik.
"Kami akan support penuh program vaksinasi. Dengan cara, inovasi pelaksanaan vaksinasi agar antusias anak dan masyarakat umum terus tumbuh. Untuk mendukung berjalannya PTM di sekolah," jelas kapolres.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menambahkan, program vaksinasi anak ini memerlukan dukungan dari orang tua siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
Selain itu, Wahyu juga mendorong orang tua siswa untuk menjadi contoh penerapan protokol kesehatan kepada anak di manapun berada, sehingga dapat ditiru dan diterapkan ketika mengikuti pembelajaran di sekolah serta di lingkungan masyarakat.
"Kami masih menjumpai ada orangtua siswa yang tidak memakai masker ketika ngantar anak. Ini jadi perhatian bersama, termasuk penerapan prokes saat PTM berlangsung. Karena kami akan menyabut langsung izin PTM bagi sekolah yang tidak patuh SOP," jelasnya.
Baca Juga : Kelamaan Belajar Daring, Setengah dari Siswa Kelas 1 dan 2 SDN 1 Ngilir Kendal Belum Bisa Baca Tulis
Hafiz Khoiru Adami, salah seorang siswa di Kendal berharap, dengan mengikuti vaksinasi dosis dua bisa menambah rasa aman dari virus Covid-19. Karena saat ini, Dia sudah mengikuti pembelajaran langsung di sekolah bersama teman-temannya.
Selain hal itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, Covid-19 varian Omicron terus tumbuh di sejumlah daerah di Indonesia.
Karena itu, Dia berharap program vaksinasi booster ditingkatkan lagi sebagai langkah antisipasi Omicron.
"Varian Omicron tinggi di Jakarta, jangan panik. Kita hanya perlu antisipasi dengan prokes dan vaksinasi lengkap atau vaksinasi booster," pintanya.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, vaksinasi booster di Kabupaten Kendal saat ini masih mencapai 5 persen dari target 800 ribuan sasaran.
Baca Juga : Satu Siswa SD di Brangsong Kendal Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Keluarganya
Bupati Dico berharap, masyarakat tidak takut untuk mengikuti vaksinasi booster karena telah teruji keamanan dan kesehatannya.
Untuk mendukung aktivitas masyarakat agar tetap berjalan dengan maksimal tanpa adanya pembatasan lagi. (Saiful Ma'sum)