Notification

×

Iklan

Iklan

Naksir Batik Berpewarna Lumpur, Gus Yasin Kunjungi Langsung Rumah Produksinya di Kendal

03 Oktober 2021 Last Updated 2021-12-22T05:03:22Z
Naksir Batik Berpewarna Lumpur, Gus Yasin Kunjungi Langsung Rumah Produksinya di Kendal
Wagub Jateng Gus Yasin sedang mencoba membatik dengan berpewarna lumpur di Patebon Kendal. (foto: Ist)

PATEBON, LKT News - Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah tertarik dengan produksi batik di salah satu UKM batik di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Menurutnya, batik sebagai warisan nenek moyang dan bagian dari budaya di Indonesia.

"Tujuan saya datang ke Batik Widji Astuti ini, karena saya tertarik dengan Ibu Widji adalah, beliau mengikuti pelatihan (Batik) tahun 2001. Sekarang sudah punya sekitar 50 orang rekan kerja sama untuk membuat Batik," ujar Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin ini, Sabtu (2/10/2021).

"Jadi ada warga yang dilatih, kemudian diajak bekerja membuat batik. Yang menarik, setiap karya yang dibuat tadi langsung dia bayar, saya apresiasi," ucapnya.

Baca Juga : Siswa SMKN 3 Kendal Ciptakan Platform E-commerce Untuk Kembangkan Produk UMKM

Dirinya sangat tertarik dengan batik yang menggunakan pewarna lumpur dari Batik Widji. Kata dia, pewarna alam tersebut sangat menarik dan memiliki ciri khas.

"Pewarna alam dari lumpur ini, Bu Widji terinspirasi dari orang tuanya. Jadi katanya dulu, setiap orang tuanya pulang dari sawah, celananya selalu ada sisa lumpur dan ngecap. Akhirnya dia ambil (idenya) dan dikemas. (Ini) aman dan ramah lingkungan, saya beli satu tadi," ujarnya.

Lebih lanjut, Wagub mengimbau kepada perajin batik yang belum memiliki sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), agar segera membuatnya. 

Baca Juga : Dampak Anjloknya Harga Telur Mengakibatkan 160 Peternak di Kendal Gulung Tikar

Dia melarang para pengrajin batik membuang limbah batik khususnya yang menggunakan pewarna sintetis, di sungai.

"Untuk perajin (batik) lainnya, untuk (yang menggunakan) pewarna alam tidak masalah. (Tapi) kalau yang (menggunakan) pewarna sintetis tidak boleh dibuang di sungai, harus ada IPAL nya," kata Gus Yasin.

Sementara itu, Widji Astuti, mengaku sangat senang dikunjungi langsung oleh orang nomor dua di Jawa Tengah. Menurutnya, kunjungan tersebut sangat memberikan dorongan semangat untuk berkarya lebih besar lagi.

"Saya senang, dan tidak menyangka bisa dikunjungi oleh Pak Taj Yasin. Ini menjadikan semangat bagi saya untuk terus maju," terangnya.

Baca Juga : Dilalap Si Jago Merah, Rumah di Desa Karanganyar Plantungan Kendal Ludes Terbakar

Widji membangun usaha batik mulai dari nol. Sebelumnya, dia mencari nafkah sebagai seorang penjahit. Kemudian, mulai banyak orang yang menanyakan kain batik kepadanya. 

"Sampai akhirnya saya beranikan diri membuat batik dan alhamdulillah bisa berjalan," pungkasnya.

(Reporter: Eddie Prayitno)