Sejumlah karyawan sedang menjahit baju di PT Eclat Textile International. (Foto: TribunJateng) |
KENDAL, LKTNews.com - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Kendal mencatat angka pengangguran masyararakat pada akhir 2021 lalu mencapai 40.000 orang.
Tingginya angka pengangguran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu dampak pandemi Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama dua tahun terakhir ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Disperinaker mulai menggarap serius program-program penyaluran tenaga kerja, sebagai upaya untuk menekan angka pengangguran.
Baca Juga : Asyik! Dana Rp100 Juta per Dusun akan Segera Disalurkan untuk 600 Dusun di Kabupaten Kendal
Sebanyak 8.530 lowongan pekerjaan (loker) akan dibuka lebar-lebar dalam waktu dekat ini.
Calon tenaga kerja dengan usia produktif bakal dipersiapkan menjadi tenaga profesional yang akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan atau pelaku usaha di wilayah Kawasan Industri Kendal (KIK).
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kendal, Cicik Sulastri menjelaskan, dalam kurun waktu 1-2 bulan ke depan, pemerintah daerah akan melakukan upaya percepatan untuk mengurangi angka pengangguran.
Pihaknya telah menjalin kerjasama antara pemerintah daerah, KIK, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian untuk menyiapkan tenaga kerja profesional dan penyalurannya di dunia kerja.
Dia mengatakan, calon tenaga kerja akan dilatih skill oleh Badan Diklat Industri pada BPSDMI sesuai dengan bidang-bidang yang dibutuhkan pelaku usaha. Mulai dari skill menjahit, teknisi elektronik, dan beberapa bidang lainnya.
Baca Juga : 37.000 Rumah di Kendal Masih Tidak Layak Huni, Ternyata Ini Masalahnya
"40.000 lebih angka pengangguran ini berdasarkan data BPS pada 2021. Kami terus berupaya menekan pengangguran agar angka kemiskinan juga bisa ditekan," jelasnya.
Cicik menerangkan, beberapa skema pelatihan dan penyaluran tenaga kerja sedang dipersiapkan agar bisa dibuka secara serentak.
Dalam waktu 1-2 bulan ke depan, calon tenaga kerja nantinya bisa mendaftar melalui sistem terpadu untuk dipertemukan dengan pelatih dan penyedia kerja.
Akan ada berbagai macam bidang pelatihan yang nantinya dapat dipilih sesuai minat masing-masing.
Kemudian, akan dilangsungkan pelatihan yang difasilitasi oleh Badan Diklat Industri BPSDMI untuk melahirkan tenaga kerja yang handal supaya terserap dengan cepat di perusahaan-perusahaan.
"Pada 2022, data terkini ada 8.530 lowongan pekerjaan dari 32 pelaku usaha di KIK. Di antaranya 19 pelaku usaha sudah operasional, sisanya masih dalam pembangunan konstruksi," terangnya.
Dia menyebutkan, lowongan pekerjaan yang cukup besar datang dari PT Eclat Textile International yang kurang lebih membutuhkan 6.500 tenaga kerja.
Sudah ada 1.240 tenaga kerja yang telah tersalurkan, masih kurang 5.260 calon tenaga kerja.
Sementara lowongan pekerjaan lainnya datang dari beberapa pelaku usaha lain.
"Pemerintah daerah akan berupaya penuh memberikan akses kepada para pencari kerja. Nanti, calon tenaga kerja disiapkan melalui pelatihan 2-3 minggu. Kemudian prakteknya langsung di perusahaan," jelas Cicik.
Sementara itu, UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kendal juga membuka seleksi pelatihan kerja tahap pertama pada tahun 2022 ini.
Telah ada sebanyak 349 pendaftar memperebutkan 48 kursi yang telah disediakan. Nantinya, calon peserta yang lolos seleksi akan mengikuti bimbingan keterampilan kerja menjahit (garmen) dan las listrik selama 30 hari.
Baca Juga : Kepala Disdagkopukm Kendal: Mulai Hari Ini, Harga Minyak Goreng Harus Rp14.000 Per Liter
Kepala UPTD BLK Kendal, Hendro Setiyo Utomo menjelaskan, proses seleksi dilakukan dengan ketat seiring tingginya antusias calon peserta pelatihan yang mendaftar.
Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan jatah 13 kelas pelatihan kerja pada tahun 2022 ini.
Tujuh kelas di antaranya dibiayai dengan dana APBN, meliputi dari lima kelas pelatihan di bidang garmen (menjahit baju), satu kelas pelatihan las, dan satu kelas pelatihan servis handphone.
Sementara dari dana APBD Kabupaten, pihaknya mendapatkan jatah 6 kelas pelatihan.
Terdiri dari dua kelas pelatihan menjahit, satu kelas pelatihan las, satu kelas pelatihan servis sepeda motor, satu kelas pelatihan di bidang elektronik, dan satu kelas pelatihan tata rias.
Semua peserta yang lulus pelatihan akan disalurkan ke dunia kerja melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kendal.
Baca Juga : Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kendal Dipangkas 2 Tahun, Begini Kata KPU Kendal
"Tahun ini lebih banyak membuka pelatihan menjahit baju (garmen), karena ada permintaan tenaga kerja menjahit dari perusahaan garmen di KIK. Sisanya dipersiapkan untuk tenaga kerja di beberapa perusahaan lainnya," jelas Hendro.
Selain di BLK Disperinaker, masyarakat juga diperkenankan mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja swasta.
Keterampilan yang didapatkan, nantinya dapat menjadi modal untuk mendaftar sebagai calon tenaga kerja pada Disperinaker untuk diseleksi menjadi tenaga kerja di perusahaan yang membutuhkan. (Saiful Ma'sum)