Banjir menggenangi permukiman warga Kelurahan Langenharjo, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Minggu (28/11/2021). (Foto: TribunJateng/Saiful Ma'sum) |
KENDAL, LKT News - Hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu (27/11/2021) malam, mengakibatkan Sungai Kendal meluap dan merendam ribuan rumah warga di tujuh kelurahan, Minggu (28/11/2021) pagi. Ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 50 cm.
Ketujuh kelurahan di Kecamatan Kota Kendal yang terendam yaitu Kelurahan Kebondalem, Pegulon, Patukangan, Langenharjo, Balok, Ngilir dan Bandengan.
Baca Juga : Atasi Banjir Rob, Pemkab Kendal Akan Bangun Tanggul Sepanjang 1 Km di Pantai Bandengan hingga Karangsari
Banjir juga merendam akses jalan dan fasilitas umum sehingga mengganggu aktivitas warga. Akan tetapi, belum ada warga yang mengungsi.
Munawir, warga Pegulon mengatakan, air masuk mulai jam 02.00 Minggu dini hari.
Baca Juga : Banjir Rob Terjang Pesisir Kendal, Ribuan Rumah di 3 Kecamatan Terdampak
"Wilayah Kota Kendal tidak hujan, tapi yang hujan wilayah atas sehingga air mengalir ke sungai dan meluap di wilayah Kendal," ujarnya.
Dia berharap pemerintah bisa menanggulangi banjir, sebab ini merupakan banjir langganan.
"Kami sudah meminta Pemkab agar tidak terjadi banjir setiap tahun namun belum ada tanggapan," kata Munawir.
Baca Juga : Sudah 5 Tahun Tak Ada Solusi, Warga Sumberejo Kaliwungu Keluhkan Banjir akibat Buangan Lumpur Galian C
Sementara Nanik, warga Kelurahan Balok mengatakan, banjir tahun ini termasuk paling tinggi sebab biasanya rumahnya paling kemasukan sekitar 10 sentimeter.
"Biasanya tidak tinggi paling halaman dan teras yang terendam, tapi sekarang masuk ke dalam rumah dan halaman lebih parah lagi," ucapnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Kendal, banjir tersebut dampak dari limpasan kali Kendal yang meluap akibat kiriman banjir dari wilayah atas. Namun demikian jika di wilayah bawah tidak hujan, air akan segera surut.
Baca Juga : Jalan Bandengan Kendal Rusak Parah Mirip Arena Offroad, Anggota DPRD Kendal Alfat: Saya Prihatin
Warga berharap pemerintah bisa memberikan solusi maupun bantuan, sebab untuk aktivitas memasak saat ini tidak bisa namun kalau mau keluar rumah juga jalannya banjir. Minimal ada normalisasi sungai yang dangkal, sehingga air tidak lagi meluap.
(Reporter iNewsJateng: Eddie Prayitno)