Kondisi banjir rob di kawasan Bandengan Kota Kendal yang belum juga teratasi. (Foto: iNews/Eddie Prayitno) |
KENDAL, LKT News - Banjir rob di kawasan Bandengan dan Karangsari Kecamatan Kota Kendal samapai saat ini belum juga teratasi.
Permukiman di Bandengan dan Karangsari merupakan wilayah yang ada di pesisir pantai utara dan kerap menjadi terdampak banjir rob.
Sebagai upaya mengatasinya, di kawasan Bandengan dan Karangsari tersebut rencananya bakal dibangunkan tanggul pantai untuk antisipasi banjir rob.
"Panjang tanggulnya 1 Kilometer, lebar 12 meter dengan ketinggian 1 meter," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kendal Moch Noor Fauzi, Kamis (11/11/2021).
Dijelaskan bahwa pembangunan tanggul pantai sepanjang 1 kilometer mulai dari Kali Kendal Kelurahan Bandengan hingga Kali Glodok Kelurahan Karangsari itu diperkirakan baru akan dimulai pada awal bulan Desember mendatang.
Baca Juga : Mantan Lurah Banyutowo dan Ketua Pokmas PTSL Dihukum 4 Tahun Penjara Atas Kasus Pungli PTSL Kendal
Karena hingga saat ini proyek multi years tersebut masih dalam proses lelang di Satker Provinsi Jawa Tengah.
"Selain penanganan kumuh, di program Kotaku ini juga ada penangangan rob yakni pembuatan tanggul tadi. Kemudian juga ada beberapa kegiatan lainya," ujarnya.
Noor Fauzi menyatakan, kegiatan lain yang dilakukan bersamaan dengan pembangunan tanggul adalah pembangunan jalan Laut hingga Tempat Pelelangan Ikan TPI Bandengan.
Untuk kawasan TPI sendiri nantinya juga dibangun perindustrian.
"Selain dilakukan penataan, permukiman warga agar tak jadi langganan banjir akan dibuatkan tanggul dari barat ke timur. Ini prosesnya masih tahapan lelang. Karena Disperkrim sifatnya hanya mengajukan bantuan ke Bank Dunia (World Bank). Proyek multi years ini hingga 2022. Nilai pagunya sekitar Rp28 miliar," jelasnya.
Baca Juga : Naik Drastis, Harga Minyak Goreng Curah di Kendal Tembus Rp19.000 Per Kilogram
Selain tiga kegiatan besar, nantinya juga ada kegiatan-kegiatan kecil di wilayah Bandengan, seperti pemasangan pompa dan pembuatan MCK dan sebagainya.
Saat ini masih dilakukan pembersihan lapak-lapak dan upaya pembebasan lahan.
"Prinsipnya warga mendukung program ini karena dampaknya tidak hanya dipermukiman saja, akan tetapi juga sampai di pertanian. Selama ini akibat banjir rob banyak sawah pertanian yang tak bisa ditanami," pungkasnya.
Baca Juga : Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Brangsong Kendal Tewaskan Pensiunan Polisi, Begini Kronologinya