Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Daniel A Tambunan. (Foto: DetikJateng) |
RINGINARUM, LKTNews.com - Polisi terus selidiki kasus ibu dan anak di Ringinarum, Kendal, Jawa Tengah yang dianiaya di rumahnya sendiri, Minggu (20/3/2022) dini hari. Sang ibu yang bernama Siti Romyanah tewas, dan anaknya Nala Isne Setia Aramanta mengalami luka akibat senjata tajam.
Kasat Reskrim Polres Kendal AKP Daniel A Tambunan mengatakan, kami masih selidiki kasus ini. Korban telah di autopsi, hasilnya korban diketahui mengalami luka akibat benda tumpul dan senjata tajam.
"Jasad korban memang kami bawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi dan hasilnya sudah keluar kemarin sore. Jadi setelah dilakukan autopsi ada luka benda tumpul di bagian kepala atas dan luka benda tajam di bagian pipi dan leher kiri," jelasnya.
Baca Juga: Dua Warga Desa Ringinarum Kendal Ditusuk ODGJ, Satu Meninggal Dunia
Sementara itu kondisi Nala saat ini masih menjalani perawatan di RSUP Dr Kariadi, Semarang.
"Kondisi anaknya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Kariadi," terangnya.
AKP Daniel A Tambunan mengatakan, pihaknya masih menunggu kondisi Nala membaik untuk dimintai keterangan terkait siapa pelaku yang membunuh ibunya dan menganiaya dirinya itu. Nala pun disebut sebagai saksi kunci dalam kasus ini.
Baca Juga: Wanita Asal Kendal Dibunuh Suami Usai Hubungan Badan, Begini Kronologinya
"Untuk siapa pelakunya, kami masih menyelidiki karena saksi kuncinya yakni anak korban belum bisa kami mintai keterangan. Kondisinya sudah mulai membaik tapi masih menjalani perawatan intensif dan tentunya masih trauma," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua warga Kendal ditusuk ODGJ di rumahnya sendiri, Dukuh Klepu, Desa Ringinarum, Kecamatan Ringinarum, Kendal, Minggu (20/3/2022) dini hari. Sang ibu ditemukan tewas dan anaknya terluka bersimbah darah.
Baca Juga : Pemuda Asal Pegandon Tewas Ditemukan di Selokan Jalan Balok Kendal, Begini Penyebab Kematiannya
Pelaku diketahui kabur membawa sepeda motor korban setelah kejadian. Polisi turun tangan memburu pelaku pembunuhan dan penganiayaan tersebut. (Saktyo Dimas R)