Pelaksanaan operasi pasar oleh Disdagkop UKM Kabupaten Kendal. (Foto: TribunJateng) |
KENDAL, LKTNews.com - Dinas Koperasi Dan UKM Kabupaten Kendal akan menyiapkan 45.000 Liter stok minyak goreng.
Minyak goreng tersebut terdiri dari minyak goreng kemasan dan curah yang akan didistribusikan kepada pedagang, UMKM, dan masyarakat dalam rangka operasi pasar lanjutan.
Saat ini, Disdagkop UKM Kabupaten Kendal telah menyalurkan 20.396 liter minyak goreng di tingkat pedagang hingga masyarakat umum.
Baca Juga : Harga Daging Ayam dan Bumbu Dapur di Kendal Merangkak Naik, Harga Daging Sapi Masih Stabil
Operasi penyediaan pasar sebanyak 11.700 liter untuk pedagang, dan sisanya didistribusikan kepada UMKM dan masyarakat.
Untuk saat ini ada beberapa pasar yang telah mendapatkan jatah stok minyak goreng yaitu Pasar Relokasi Weleri, Pasar Cepiring, Pasar Pagi Kaliwungu, dan Pasar Gladak.
Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, dari 45.000 liter stok migor yang bakal disiapkan, terdiri dari 20.000 liter minyak goreng kemasan, dan 25.000 liter minyak goreng curah.
Menurutnya, minyak goreng kemasan diminta dari Bulog dan salah satu produsen minyak goreng, sedangkan minyak goreng curah diajukan kepada Pemprov Jateng.
Pihaknya akan berupaya penuh membantu ketersediaan stok minyak goreng di pasar-pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca Juga : Seusai Harga Daging Ayam Naik, Kini Harga Cabai dan Telur Ayam di Kendal Juga Merangkak Naik
"Hari ini kami kirim surat permohonan 10.000 liter minyak goreng kemasan ke Bulog, sisanya kami ajukan besok atau lusa," jelasnya.
Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay menjelaskan, minyak goreng kemasan akan didistribusikan langsung ke desa-desa dengan harga sesuai HET Rp14.000 per liter. Sedangkan minyak goreng curah akan dibagikan ke pasar-pasar tradisional, sasarannya pedagang dengan harga Rp10.800 per liter.
Pihaknya bakal berupaya penuh agar operasi pasar minyak goreng ini bisa sampai ke semua pasar tradisional yang ada di Kabupaten Kendal, sehingga tidak akan terjadi lagi kelangkaan stok minyak goreng di tingkat pedagang.
"Operasi ini harapan kami, meskipun minyak goreng jumlahnya masih terbatas, tapi tidak ada istilah kelangkaan di pasar. Warga kalau mau beli minyak goreng, stoknya ada," tegas Ferinando.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, Wynne Frederica berharap, operasi pasar minyak goreng ini juga bisa masuk ke tingkat desa. Dengan sasaran masyarakat umum dan pelaku usaha kecil rumah tangga.
Baca Juga : Temui Ganjar, Dubes Singapura Tertarik Berinvestasi di Kendal Industrial Park
Dia mengatakan, operasi pasar minyak goreng tingkat desa sudah diawali di Kelurahan Jetis Kota Kendal beberapa hari yang lalu.
Dia berharap, program ini bisa segera dilanjutkan untuk menjangkau masyarakat Kendal lebih luas.
"Jika langsung diberikan kepada masyarakat, harapannya bisa membantu kebutuhan minyak goreng warga secara cepat. Karena selama ini banyak yang mengeluhkan harga minyak goreng masih tinggi dan langka," ungkapnya.
Gencarnya operasi minyak goreng di Kabupaten Kendal dimaksudkan untuk memerangi oknum-oknum yang memanfaatkan situasi melalui minyak goreng. Utamanya dalam rangka menekan perdagangan minyak goreng yang tidak sesuai dengan aturan.
Misalnya, penjualan minyak goreng dari distributor yang dipaketkan dengan produk lain, atau wajib belanja produk lain apabila ingin membeli minyak goreng.
Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Kendal, Ferinando menegaskan, kondisi tersebut harus segera dihilangkan dengan upaya operasi pasar minyak goreng.
Baca Juga : Permudah Zakat dan Infaq, Bupati Kendal Launching QRIS Zakat dan Infaq Baznas
Menurutnya, permainan dagang yang dilakukan sejumlah distributor minyak goreng ini tidak bisa dibenarkan. Harus segera diantisipasi supaya tidak meresahkan masyarakat.
"Pasar-pasar yang sudah dilakukan operasi pasar, akan kami pantau. Kalau ada pedagang yang menjual minyak goreng tidak sesuai aturan, kami tegur. Termasuk apabila dijumpai pedagang yang sengaja menahan stok minyak goreng, kasihan masyarakat," tegasnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan, operasi pasar ini juga dimaksudkan untuk menekan perdagangan minyak goreng dengan harga di atas HET.
Para pedagang juga diminta untuk melakukan pembatasan penjualan kepada masing-masing pembeli agar bisa didistribusikan merata.
Ferinando menghimbau agar masyarakat tidak panik lagi dengan stok minyak goreng. Meski jumlahnya masih terbatas, dia memastikan bahwa stok akan selalu ada di tingkat pedagang pasar dengan harga sesuai HET.
"Kami tetap melakukan pengawasan, karena bisa jadi ada oknum yang nantinya menyalahgunakan atau memanfaatkan kondisi. Seperti wajib belanja produk lain dan jual paketan,” jelasnya. (Saiful Ma'sum)